Cerita di bawah ini tentang seorang raja yang arif dan
bijaksana, dongeng cerita ini asal nanggroe aceh darussalam.
Nih, sob cerita dongengnya simak dan baca di bawah ini.
Dahulu di negri Alas, nanggroe aceh darussalam, ada seorang
raja yang arif dan bijaksana. Seluruh rakyatnya hidup damai. Namun, raja belum
memiliki anak yang nantinya akan mewarisi tahta kerajaan. Sang raja dan
permaisuri selalu berdoa agar segera di beri keturunan.tidak berapa lama,
akhirnya permaisuri pun mengandung. Ketika tiba saatnya, permaisuri melahirkan
anak laki-laki yang di beri nama Amat Mude.
Belum setahun umur Amat Mude, raja wafat. Karena masih bayi,
di angkatlah pakcik Amat Mude, Raja Muda, menjadi raja sementara negri alas. Namun
setelah menjadi raja, ia berusaha menyingkirkan Amat Mude dan ibunya ke sebuah
hutan.
Hari berlalu, bulan berganti tahun, tak terasa Amat Mude
tumbuh menjadi anak yang cerdas dan tampan. Kesukaannya memancing ikan di
sungai. Pada suatu hari, permaisuri dan Amat Mude pergi ke desa di pinggir
hutan untuk menjual ikan. Tanpa di sangka, mereka bertemu dengan saudagar kaya,
bekas sahabat raja di negri alas.
“kenapa tuan putri dan putra mahkota berada di tempat ini?”
tanya saudagar itu heran. Permaisuri menceritakan semua kejadian yang telah
menimpanya. Mendengar hal tersebut, saudagar itu segera mengajak mereka ke
rumahnya dan membeli semua ikannya. Setibanya di rumah, saudagar itu menyuruh
istrinya segera memasak ikan tersebut. Ketika sedang memotong perut ikan, sang
istri merasa heran karena dari perut ikan itu keluar telur ikan yang berupa
emas murni. Kemudian, butiran emas tersebut di jual ke pasar oleh istri
saudagar. Uangnya ia gunakan untuk membangun rumah permaisuri dan putranya. Sejak
saat itu, permaisuri dan Amat Mude telah berubah menjadi orang kaya berkat
telur-telur emas itu.
Kehidupan permaisuri dan putranya yang telah menjadi kaya
raya sampai ketelinga raja muda. Pada suatu hari, raja muda memanggil Amat Mude
ke istana. Ia memerintahkan Amat Mude memetik kelapa gading untuk mengobati
penyakit istri raja muda. Kelapa gading tersebut berada di pulau di tengah
laut. Konon, laut di sekitar pulau itu dihuni binatang buas. Siapapun yang
melewati lautan itu pasti celaka. Raja muda mengancam, jika tidak berhasil, ia
akan di hukum mati. Amat Mude tenang saja dengan ancaman itu. Niatnya tulus
hendak menolong istri raja muda. Ia pun segera pergi. Setibanya di pantai, ia
duduk sambil termenung. Tiba-tiba, muncul di hadapannya seekor ikan besar,
silenggang raye, raja buaya, dan seekor naga besar. Amat Mude menemukan pohon
kelapa gading atas bantuan ketiga binatang tersebut. Ketika sedang memetik
kelapa gading, tiba-tiba terdengar suara perempuan.
“siapapun laki-laki yang berhasil memetik buah kelapa
gading, ia akan menjadi suamiku,” kata seorang perempuan.
“siapakah engkau?” tanya Amat Mude.
“aku putri niwer gading,” jawabnya lirih.
Alangkah takjubnya Amat Mude melihat kecantikan putri niwer
gading. Amat Mude mengajak sang putri kerumahnya untuk di persunting. Setelah menikah,
Amat Mude beserta istrinya dan ibunya berangkat ke istana untuk menyerahkan
buah kelapa gading. Kedatangn Amat Mude membuat raja muda tak percaya. Tidak ada
alasan untuk menghukum mati kemenakannya itu. Akhirnya , raja muda merasa bersalah
dan menyadari segala perbuatan jahatnya selama ini. Raja muda mengundurkan diri
dari tahta dan Amat Mude pun di nobatkan menjadi raja negeri Alas.
Hikmah atau pesan moal cerita di atas
Apabila di landa
musibah, hendaklah bersikap tabah dan percaya kepada kebesaran tuhan. Selalu berbaik
sangka, sebab di balik peristiwa yang terjadi selalu ada hikmahnya.
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "cerita dongeng putra mahkota AMAT MUDE dari naggroe aceh darussalam"
Post a Comment