Sunday, November 19, 2017

kisah pak lebai malang

Cerita ini tentang Pak Lebai Malang seseorang yang mendapatkan pesta undangan dengan waktu yang bersamaan. Untuk lebih jelasnya sob yuu simak dan baca ceritanya di bawah ini.

 kisah pak lebai malang

Tersebutlah kisah seorang Labai yang hidup di tepi sungai, di sebuah desa di sumatra barat. Pada suatu hari, ia mendapat undangan pesta dari dua orang kaya yang di adakan pada hari dan waktu yang bersamaan. Pak Lebai bingung harus mendatangi  undangan yang mana, karena kedua undangan memiliki keuntungan dan kerugiaan masing-masing. Ia berpikir, kalau ia pergi ke pesta di hulu sungai, tuan rumah akan memberinya hadiah dua ekor kepala kerbau. Namun dia belum begitu kenal dengan tuan rumah tersebut dan masakan orang-orang hulu sungai tidak seenak orang hilir sungai. Tetapi, kalau pergi ke pesta di hilir sungai, ia akan mendapat hadiah seekor kepala kerbau yang di masak dengan enak. Ia juga kenal betul dengan tuan rumah tersebut. Bedanya lagi, tuan rumah di hulu sungai akan memberi tamunya dengan kue-kue yang lezat. Akhirnya, ia mulai mengayuh perahunya, meskipun belum juga dapat memutuskan pesta mana yang akan di pilih.

Di kayuhnya sampai hulu sungai. Baru tiba di tengah perjalanan, ia mengubah pikirannya.ia berbalik mendayung perahunyake arah hilir. Begitu hampir sampai di hilir sungai, ia melihat beberapa tamu menuju hulu sungai.


Baca juga:



Tamu tersebut mengatakan bahwa kerbau yang di sembelih di sana sangat kurus. Ia pun mengubah perahunya menuju hulu sungai. Setibanya di tepi desa hulu sungai, para tamu sudah beranjak pulang. Pesta di sana sudah selesai. Lalu, ia cepat-cepat menggayuh perahunya menuju desa hilir sungai. Sayangnya, di sana pun pesta sudah berakhir.

Kedua pesta telah berakhir, pak lebai hanya tinggal menyesali mengapa ia tak menghadiri salah satunya, sehingga kerbau yang di inginkannya pun lenyap begitu saja. Padahal saat itu dia sangat lapar. Kemudian dia memutuskan untuk memancing ikan dan memburu. Lalu ia membawa bekal nasi dan tidak lupa ia mengajak anjing kesayangannya. Setibanya di sungai, ia mempersiapkan peralatan untuk memancing. Setelah menemukan tempat yang nyaman untuk memancing, pak lebai melemparkan kailnya ke tengah-tengah sungai. Dengan sabar, ia menunggu kailnya di makan ikan. Setelah memancing agak lama, akhirnya kailnya di makan ikan. Namun, kail itu menyankut di dasar sungai. Pak lebai pun terjun untuk mengambil ikan tersebut. Namun sayang, ikan itu dapat meloloskan diri. Sementara ia terjun, anjingnya memakan nasi yang di bawanya. Akhirnya, ia menggigit jari dan tak ada lagi yang dapat di makan untuk mengisi perutnya yang semakin keroncongan. Kemalangan telah menimpanya hingga di ketahui banyak orang. Sejak saat itu, pak lebai mendapat julukan dari orang-orang sekampung sebagai pak lebai malang perahu.


Pesan moral cerita di atas  

Hendaknya memutuskan segala sesuatu bukan atas dasar untung rugi, tetapi dengan ke ikhlasan dan keteguhan hati, sehingga terhindar dari nasib malang.


Untuk lebih banyak cerita-cerita yang lainnya di cerita rakyat nusantara

terima kasih.

No comments:

Post a Comment